Universitas Kristen Immanuel sukses menyelenggarakan Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PK2MB) 2020 perdana secara daring/online. Kegiatan berlangsung pada 24 – 27 Agustus 2020 menggunakan aplikasi Zoom Meeting sebagai media komunikasi interaktif, Youtube dan sosial media lainnya sebagai media informasi dan publikasi. Total ada 320 mahasiswa baru yang mengikuti PK2MB daring ini. Melalui akun Instagram @pk2mb.ukrim2020 panitia membagikan keseruan yang terjadi selama masa pengenalan kehidupan kampus. Tetap ada kakak tingkat terfavorit, tetap ada mahasiswa terbaik yang dinobatkan sebagai “King and Queen”, tetap ada regu-regu peserta dengan nama-nama produk handsanitizer, dan semua itu dikoordinasi secara daring oleh panitia dosen dan mahasiwa. Sungguh pekerjaan yang patut diapresiasi.
Skema yang digunakan panitia dalam PK2MB kali ini memang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, namun tidak menyurutkan semangat para peserta atau mengilangkan esensi dari kegiatan itu sendiri. Sesi-sesi dikemas sedemikian rupa agar semua kegiatan dapat terlaksana secara padu, begitu juga dengan kegiatan rohani bagi mahasiswa Kristiani. Panitia dalam kesempatan ini mensosialisasikan berbagai fitur maupun teknologi yang akan digunakan kampus UKRIM selama proses belajar mengajar secara daring. Selain itu, kampus UKRIM melalui gugus tugas pencegahan penyebaran Covid-19, mensosialisasikan prosedur kedatangan para mahasiswa baru ke Jogja khususnya ke kampus UKRIM jika pemerintah telah membuka ijin penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar langsung secara resmi. Para panitia yang datang ke kampus melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan juga tidak terlepas dari pengawasan gugus tugas Covid-19. Serangkaian kegiatan PK2MB 2020 ditutup dengan ibadah daring yang ditayangkan streaming di akun resmi Youtube UKRIM.
“Tetap maju di dalam kesulitan – Mazmur 84 : 6-8” begitulah tema yang diusung pada PK2MB tahun ini, yang dirasa sangat pas mengingat masa-masa pandemi saat ini. Mengingat berbagai kendala yang dialami mahasiswa, keluarga mahasiswa, dan lembaga pendidikan seperti UKRIM, mulai dari kendala kuota, perangkat elektronik, jaringan yang terbatas, sampai kesulitan ekonomi yang melanda sekian banyak keluarga, semangat optimisme memang sangat perlu digaungkan semua orang untuk saling mengguatkan dan percaya bahwa ada pelangi sehabis hujan.